Kamis, 27 Oktober 2011

Hasil Diskusi Angina Pektoris,,


CASE SWAMEDIKASI (PBL)

Bp. MM (52 th) pernah mengalami disfungsi ereksi dengan nyeri dada 2 tahun yang lalu. Saat itu oleh dokter yang menangani didiagnosis angina pektoris dan hiperkolesterolemia. Setelah dirawat di Rumah Sakit, Bapak Mm mengkonsumsi aspirin dan nitrogliserin tanpa pernah kontrol ke dokter. Selama ini keluhan nyeri dada sebagaimana yang pernah dialami tersebut tidak pernah muncul lagi. Sejak sepekan terakhir penderita sering merasakan kembung, nyeri ulu hati dan sakit kepala. Penderita datang ke apotek dan minta beberapa obat untuk angina pektoris dan untuk keluhan terakhirnya. Sejak kecil penderita termasuk obesitas dengan BB terakhir penderita 78 kg dengan tinggi badan 155 cm. tekanan darah terakhir  85/60 mmHg. Penderita juga meminta viagra untuk mempertahankan vitalitasnya.

Istilah :
Angina pektoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium dibandingkan kebutuhan jantung akan oksigen. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, punggung, rahang atau daerah abdomen.
Gejala :
Angina pectoris dapat dikenali dengan tanda- tanda:
1. Kualitas nyeri dada yang khas, yaitu perasaan dada tertekan, merasa terbakar atau susah bernafas.
2. Lokasi nyeri yaitu retrosternal yang menjalar ke leher, rahang atau mastoid dan turun ke lengan kiri.
3. Faktor pemicu seperti sedang emosi, bekerja, sesudah makan atau dalam udara dingin.
4. Rasa ketarik- tarik pada kerongkongan
Hiperkolesterolemia : kelebihan kolesterol standar kolesterol dalam darah.
Obesitas : kelebihan berat badan
Disfungsi ereksi : gangguan ereksi (gangguan aliran darah)

Rumusan Masalah
Kasus : 
Gangguan lambung karena pemakaian aspirin dan nitroglycerin.
Nitroglicerin menyebabkan hipotensi kerjanya merelaksasi otot polos dan terjadi vasodilatasi pembuluh darah Menurunkan kebutuhan oksigen jantung dengan mengurangi preload (ventrikel kiri-tekanan diastolik); serta mengurangi afterload; dilatasi arteri koroner dan memperbaiki aliran kolateral pada daerah iskemik.

PATOFISIOLOGI
Penyempitan pembuluh darah ke miokardium menyebabkan suplai O2 berkurang ke jantung yg dapat menimbulkan iskemia à metabolisme aerob berubah menjadi anaerob à terjadi penumpukan asam laktat (menyebabkan kekakuan otot) yg berakibat nyer.

ETIOLOGI
Penyebab dari angina pektoris antara lain:
          Ateriosklerosis :pengapuran dinding pembuluh darah arteri
          Spasme arteri koroner
          Anemia berat
          Aorta Insufisiensi : melemahnya pembuluh darah aorta, Rusaknya katup aorta menyebabkan baliknya aliran darah yg menuju jantung.

TERAPI
Prioritas Masalah
1.       Mengurangi nyeri dada.
2.       Meminimalisasi efek samping.
3.       Mencegah komplikasi.
4.       Menghindari faktor resiko.
5.       Meningkatkan kualitas hidup dan mencegah kematian.
6.       Mencegah kerusakan yang irreversibel. Angina à infark jantung

Swamedikasi
Dalam kasus tersebut, pasien tidak sedang mengalami angina pectoris namun sejak seminggu yang lalu pasien sering merasakan kembung, nyeri ulu hati dan sakit kepala. Oleh karena itu, obat-obat angina pectoris di hentikan karena kemungkinan keluhan terakhirnya diakibatkan efek samping dari penggunaan aspirin dan nitrogliserin.
 80-120 mg aspirin untuk antiplatelet pda angina
Dosis aspirin diturunkan 80 mg

NONFARMAKOLOGI
          Beristirahat.
          Mengubah gaya hidup :
        Olah raga ringan
        Tidak merokok dan minum alkohol
        Menurunkan asupan garam / natrium
        Menghindari makanan yang berkolesterol
        Menghindari Stress

FARMAKOLOGI
Antasida (1 jam sebelum makan)+ cimetikon + aspirin (80 mg diturunkan) disarankan tidak digunakan viagra dan disarankan ke dokter u/ pemeliharaan angina.
Pct (sesudah makan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar