Jumat, 28 Oktober 2011

Tugas KIE Herbal IREX

IREX

Komposisi :
Yohimbe bark extract                                125 mg
Eurycoma longifolia radix extract                 50 mg
Panax ginseng radix extract                         50 mg
Retrofractii fructus extract                           50 mg

Indikasi :
Membantu dan memelihara stamina tubuh.

Study Kelayakan Produk :

Yohimbe bark extract 

Gambar 1. Struktur kimia Yohimbe

Di Afrika Barat Yohimbe digunakan sebagai afrodisiaka. Yohimbe merupakan golongan alkaloid. Alkaloid sendiri larut dalam pelarut polar dan partisi dapat menggunakan campuran kloroform-air (Betz et al., 1995). Alkaloid ini senyawa yang secara fisiologis dapat melancarkan peredaran darah. Efektivitasnya adalah meningkatkan sirkulasi darah pada alat reproduksi pria (BPOM,2003).

Eurycoma longifolia radix extract
 Gambar 2. Struktur Sitosterol

Eurycoma longifolia adalah tumbuhan obat herbal Tenggara asal Asia yang memiliki berbagai macam khasiat yaitu sebagai antimalaria, afrodisiaka dan anti kanker. Sebagai afrodisiaka tumbuhan ini mengandung beta sterol, dan beberapa jenis alkaloid (eurycomaoside, eurycolactone, eurycomalactone, eurycomanone) yang larut dalam pelarut metanol, kloroform dan air (Food Technology Division, School of Industrial Technology, Universiti Sains Malaysia, 11800 Minden, Penang, Malaysia, 2010). Sterol merupakan golongan steroid yang merupakan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Senyawa sitosterol merupakan turunan steroid dimana merupakan senyawa awal pembentukan hormon steroid dalam tubuh (Wijayakusuma, 1992).

Panax ginseng radix extract
 Gambar 3. Struktur Ginsenoside

Panax ginseng asal Asia Timur mengandung zat aktif utama yaitu ginsenosides yang merupakan golongan steroid. Dari hasil penelitian diketahui bahwa beberapa ginsenoside pada panax ginseng memiliki aktifitas anti apoptosis dimana ginsenoside ini mengaktifasi protein BCL-2 yang kemudian mematikan pertumbuhan sel kanker. Panax ginseng ini dapat digunakan untuk kemoterapi kanker (Sathishkumar, 2011).

Retrofracti fructus extract
Gambar 4. Struktur Piperin

Retrofracti fructus mengandung piperin yang merupakan golongan alkaloid. Alkaloid ini berkhasiat untuk memperlancar aliran darah pada alat reproduksi pria (BPOM,2003). Dalam produk irex ini juga digunakan sebagai perasa pada produk.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa produk irex ini layak untuk dikembangkan menjadi obat tradisional fitofarmaka, maka perlu dilakukan uji praklinik dan juga kliniknya karena berdasarkan komposisi tumbuhan dan khasiat yang menunjang untuk mempertahankan daya tahan tubuh serta untuk panax ginseng sendiri dapat dikembangkan untuk kemoterapi kanker. 

Daftar Pustaka :
  1. www.pubmed.com
  2. BPOM,2003. Mengenal Etnobotani beberapa Tanaman yang berkhasiat sebagai afrodisiaka. INFOPOM Volume IV edisi 10, Jakarta Pusat.

Kamis, 27 Oktober 2011

Prevalidasi Sambiloto,,


TUGAS FARMASI INDUSTRI
PREVALIDASI SAMBILOTO

I.              LATAR BELAKANG
Sambiloto adalah tumbuhan liar yang diduga berasal dari India. Tanaman yang sangat pahit ini dipatenkan sebagai obat antiHIV oleh sebuah perusahaan Farmasi Jerman. Sementara di Indonesia, Dirjen POM, Departemen Kesehatan RI, menetapkan Sambiloto sebagai salah satu dari sembilan tanaman obat unggulan yang sudah diuji secara klinis. Tanaman sambiloto berkembang baik dengan biji atau stek batang. Tinggi pohon dewasa bisa mencapai 50-90 cm. Batang dan cabangnya berbentuk segi empat, sedangkan daunnya berjenis tunggal dengan panjang sekitar 2-8 cm dan lebar 1-3 cm.
Klasifikasi tumbuhan Sambiloto adalah sebagai berikut:
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Asteridae
Ordo                : Scrophulariales
Famili              : 
Acanthaceae 
Genus              : 
Andrographis
Spesies            : Andrographis paniculata Nees
Herba sambiloto mengandung laktone dan flavonoid. Lakton yang diisolasi dari daun dan percabangannya yaitu deoxy-andrograpolide, andrograpolide, neoandrograpolide, 14-deoxy-11,12-didehydroandrograpolide dan homoandrograpolide. Juga terdapat alkena, keton dan aldehide, selain mineral seperti kalium, kalsium, natrium dan asam kersik. Flavonoid terisolasi yaitu polymethoxyflavone, andrographin, penicolin, mono-o-methylwithin dan apigenin 7,4-dimetil eter.
Khasiat Sambiloto untuk mengobati hepatitis, infeksi saluran empedu disentri basiler, thypoid, influenza radang amandel, abses paru, malaria, radang paru, bronchitis,pleunofrtis, radang usus buntu sakit gigi, demam, gonohrea, DM,Tb paru,skonofuderma, perfusi asma, leptospirosis, hipertensi, kusta, tumor paru, kanker,dan keracunan.

II.           RUMUSAN MASALAH
Apa saja yang menjadi faktor kritis dalam formulasi sediaan sambiloto?

III.        Tahap Pembuatan
Pembuatan simplisia
Pemeriksaan mutu simplisia
Ekstraksi
Pemeriksaan mutu ekstrak
Perhitungan dosis dan formulasi


IV.        Pembuatan Simplisia
Pengumupulan Bahan Baku
Sortasi basah
Pencucian
Perajangan
Pengeringan
Sortasi kering
Pengepakan dan penyimpanan
Pemeriksaan mutu

Parameter Kritis Pengeringan :
·         Suhu
·         Lama pengeringan
·         Tebal tipis lapisan simplisia
·         Kadar air

V.           Pemeriksaan Mutu Simplisia
Standarisasi simplisia sambiloto adalah sebagai berikut:
·         Senyawa identitas adalah Andrografolid.
·         Organoleptik bahan baku              : bau khas, rasa pahit.
·         Makroskopis                                : daun lanset, pangkal rata, tepi tidak bergerigi
·         Nilai parameter non spesifik simplisia herba sambiloto antara lain:
Kadar air                                                   : (8,78±0,191)%
Kadar abu total                                         : (11,17±0,286)%
kadar abu larut air                                     : (4,52±0,139)%
kadar abu tidak larut asam                        : (0,80±0,087)%
susut pengeringan sebesar                         : (8,47±0,166)%
·         Nilai parameter spesifik simplisia herba sambiloto antara lain:
kadar sari larut air                                     : (18,31±0,214)%
kadar sari larut etanol                                : (12,47±0,116)%
kadar andrografolida dalam simplisia sambiloto uji sebesar (2,61±0,224)%. 
·         Nilai parameter non spesifik ekstrak etanol herba sambiloto antara lain:
nilai susut pengeringan ekstrak sebesar (4,61±0,717)%
Cemaran mikroba              : Bebas mikroba patogen, tapi positif (+) mengandung residu pestisida Aldrin dengan uji kualitatif menggunakan metode KLT. Cemaran logam berat
cemaran logam berat         : Cu (1,47±0,049) mg/Kg, dan Hg 0,002 mg/Kg, tapi negatif terhadap Pb, As, dan Cd
Nilai parameter spesifik ekstrak etanol herba sambiloto yaitu kadar andrografolida dalam ekstrak sebesar (14,91±0,514)%. 
           
VI.             Standarisasi bahan baku
Nama simplisia                                       : Andrographis paniculata ness
Bagian yang digunakan                           : herba sambiloto
Nama Indonesia Tumbuhan                     : tumbuhan sambiloto
Lokasi                                                  :  ketinggian  basah atau kering 700m dari permukaan laut, umur tanaman 3 bulan.
Iklim                                                       :  2000-3000mm/tahun, suhu 25-320C, kelembaban sedang.
Waktu panen                                          : 3-4 bulan.

VII.          Proses Pembuatan Ekstrak

Simplisia dalam bentuk herba
Dilakukan penyarian dengan alat Soxhlet
cairan penyari dipanaskan dibawah titik didihnya
penyari akan naik ke atas lewat pipa rumah siput
dan akan diembunkan kembali oleh pendingin balik yang selanjutnya akan turun melalui serbuk simplisia sambil melarutkan zat aktifnya dan kembali ke labu
Proses akan berulang terus menerus hingga didapat cairan penyari yang berwarna bening
Parameter spesifik ekstrak :
       Parameter identitas ekstrak (tingkat kepolaran dan jenis pelarut)
       Parameter organoleptik ekstrak (bau dan warna)
       Senyawa tertentu dalam pelarut tertentu (spektrofotometri UV-vis, IR, MS)
       Uji kandungan kimia ekstrak KLT (harga Rf dan spesifikasi warna pada UV – vis 254-366nm).

Parameter non spesifik ekstrak :
           Susut pengeringan
       Memberikan batasan maksimal (rentang) tentang besarnya senyawa yang hilang pada proses pengeringan.
           Bobot jenis
       Memberikan batasan tentang besarnya massa per satuan volume yang merupakan parameter khusus ekstrak cair sampai ekstrak pekat yang masih dapat dituang. Memberikan gambaran kandungan kimia terlarut.
           Kadar air
       Memberikan batasan maksimal (rentang) kandungan air di dalam bahan.
           Kadar abu
       Memberikan gambaran awal kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak.
           Sisa pelarut
       Memberikan jaminan bahwa selama proses tidak meninggalkan sisa pelarut yang memang seharusnya tidak boleh ada. Sedangkan untuk ekstrak cair menunjukkan jumlah pelarut (alkohol) sesuai yang ditetapkan.
           Residu pestisida
       Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung pestisida melebihi nilai yang ditetapkan karena berbahaya (toksik) bagi kesehatan.
           Cemaran logam berat
       Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak mengandung logam berat tertentu (Hg, Pb, Cd dll) melebihi nilai yang ditetapkan karena berbahaya (toksik) bagi kesehatan.
           Cemaran mikroba
       Memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak boleh mengandung mikroba patogen dan tidak mengandung mikroba non patogen melebihi batas yang ditetapkan karena berpengaruh pada stabilitas ekstrak dan berbahaya bagi kesehatan.


VIII.  VALIDASI PENGEMASAN
Botol
1.             Jumlah yang dikemas vs jumlah yang dihasilkan
2.             Volume
3.             Tes kebocoran
4.             Jumlah botol dalam dus
5.             Jumlah dus dalam karton
6.             Kelengkapan (etiket, brosur, penandaan)
7.             Kerapian
8.             Rendemen dan rekonsiliasi bahan pengemas

Hasil Diskusi Angina Pektoris,,


CASE SWAMEDIKASI (PBL)

Bp. MM (52 th) pernah mengalami disfungsi ereksi dengan nyeri dada 2 tahun yang lalu. Saat itu oleh dokter yang menangani didiagnosis angina pektoris dan hiperkolesterolemia. Setelah dirawat di Rumah Sakit, Bapak Mm mengkonsumsi aspirin dan nitrogliserin tanpa pernah kontrol ke dokter. Selama ini keluhan nyeri dada sebagaimana yang pernah dialami tersebut tidak pernah muncul lagi. Sejak sepekan terakhir penderita sering merasakan kembung, nyeri ulu hati dan sakit kepala. Penderita datang ke apotek dan minta beberapa obat untuk angina pektoris dan untuk keluhan terakhirnya. Sejak kecil penderita termasuk obesitas dengan BB terakhir penderita 78 kg dengan tinggi badan 155 cm. tekanan darah terakhir  85/60 mmHg. Penderita juga meminta viagra untuk mempertahankan vitalitasnya.

Istilah :
Angina pektoris adalah nyeri hebat yang berasal dari jantung dan terjadi sebagai respon terhadap suplai oksigen yang tidak adekuat ke sel-sel miokardium dibandingkan kebutuhan jantung akan oksigen. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, punggung, rahang atau daerah abdomen.
Gejala :
Angina pectoris dapat dikenali dengan tanda- tanda:
1. Kualitas nyeri dada yang khas, yaitu perasaan dada tertekan, merasa terbakar atau susah bernafas.
2. Lokasi nyeri yaitu retrosternal yang menjalar ke leher, rahang atau mastoid dan turun ke lengan kiri.
3. Faktor pemicu seperti sedang emosi, bekerja, sesudah makan atau dalam udara dingin.
4. Rasa ketarik- tarik pada kerongkongan
Hiperkolesterolemia : kelebihan kolesterol standar kolesterol dalam darah.
Obesitas : kelebihan berat badan
Disfungsi ereksi : gangguan ereksi (gangguan aliran darah)

Rumusan Masalah
Kasus : 
Gangguan lambung karena pemakaian aspirin dan nitroglycerin.
Nitroglicerin menyebabkan hipotensi kerjanya merelaksasi otot polos dan terjadi vasodilatasi pembuluh darah Menurunkan kebutuhan oksigen jantung dengan mengurangi preload (ventrikel kiri-tekanan diastolik); serta mengurangi afterload; dilatasi arteri koroner dan memperbaiki aliran kolateral pada daerah iskemik.

PATOFISIOLOGI
Penyempitan pembuluh darah ke miokardium menyebabkan suplai O2 berkurang ke jantung yg dapat menimbulkan iskemia à metabolisme aerob berubah menjadi anaerob à terjadi penumpukan asam laktat (menyebabkan kekakuan otot) yg berakibat nyer.

ETIOLOGI
Penyebab dari angina pektoris antara lain:
          Ateriosklerosis :pengapuran dinding pembuluh darah arteri
          Spasme arteri koroner
          Anemia berat
          Aorta Insufisiensi : melemahnya pembuluh darah aorta, Rusaknya katup aorta menyebabkan baliknya aliran darah yg menuju jantung.

TERAPI
Prioritas Masalah
1.       Mengurangi nyeri dada.
2.       Meminimalisasi efek samping.
3.       Mencegah komplikasi.
4.       Menghindari faktor resiko.
5.       Meningkatkan kualitas hidup dan mencegah kematian.
6.       Mencegah kerusakan yang irreversibel. Angina à infark jantung

Swamedikasi
Dalam kasus tersebut, pasien tidak sedang mengalami angina pectoris namun sejak seminggu yang lalu pasien sering merasakan kembung, nyeri ulu hati dan sakit kepala. Oleh karena itu, obat-obat angina pectoris di hentikan karena kemungkinan keluhan terakhirnya diakibatkan efek samping dari penggunaan aspirin dan nitrogliserin.
 80-120 mg aspirin untuk antiplatelet pda angina
Dosis aspirin diturunkan 80 mg

NONFARMAKOLOGI
          Beristirahat.
          Mengubah gaya hidup :
        Olah raga ringan
        Tidak merokok dan minum alkohol
        Menurunkan asupan garam / natrium
        Menghindari makanan yang berkolesterol
        Menghindari Stress

FARMAKOLOGI
Antasida (1 jam sebelum makan)+ cimetikon + aspirin (80 mg diturunkan) disarankan tidak digunakan viagra dan disarankan ke dokter u/ pemeliharaan angina.
Pct (sesudah makan)